ADHD didefinisikan sebagai gangguan pada anak yang menyebabkan anak kurang dapat memusatkan perhatiannya, tidak dapat menerima impuls – impuls dengan baik, dan melakukan gerakan yang tidak terkendali. Kriteria anak hiperaktif atau ADHD pada masa sekolah adalah :
1. Mengalami kesulitan dalam memusatkan perhatian (deficit dalam memusatkan perhatian) sehingga anak tidak dapat menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan kepadanya secara baik.
2. Jika diajak bicara siswa hiperaktif (ADHD) tidak dapat memperhatikan lawan bicaranya (bersikap apatis terhadap lawan bicaranya).
3. Mudah terpengaruh oleh stimulus yang datang dari luar dirinya..
4. Tidak dapat duduk tenang walaupun dalam batas waktu lima menit dan suka bergerak serta selalu tampak gelisah.
5. Sering mengucapkan kata-kata secara spontan (tidak sadar).
6. Sering melontarkan pertanyaan yang tidak bermakna kepada guru selama pelajaran berlangsung.
7. Mengalami kesulitan dalam bermain bersama temannya karena ia tidak memiliki perhatian yang baik.
Terhadap kondisi siswa yang demikian, biasanya para guru sangat susah mengatur dan mendidiknya. Di samping karena keadaan dirinya yang sangat sulit untuk tenang, juga karena anak hiperaktif sering mengganggu orang lain, suka memotong pembicaran guru atau teman, dan mengalami kesulitan dalam memahami sesuatu yang diajarkan guru kepadanya. Selain itu juga, prestasi akademik anak hiperaktif juga tidak bisa maksimal.
Secara psikologis, perkembangan kognisi anak-anak yang menderita hiperaktif biasanya termasuk dalam kategori normal. Jika prestasi akademik mereka rendah, sebenarnya bukan karena perkembangan kognisinya yang bermasalah, tetapi lebih disebabkan karena ketidakmampuan mereka untuk konsentrasi dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar di kelas.
sumber : sekolahindonesia.com